NEWS
DETAILS
Sabtu, 01 Sep 2018 18:15 - Honda Community

Waktu itu Wheel Story kemping di bagian timur Hungaria, dan mendapat email masuk bahwa e-visa Ukraina sudah terbit. Saat itu saya sangat dekat dengan perbatasan Ukraina namun saya memutuskan untuk riding ke kota Satu Mare Romania dan mengarah ke utara hingga masuk ke Ukraina lewat border Nevetlenfolu, border ini tidaklah seramai border lainya sehingga tidak menyita waktu lama untuk mengantri.

Siang itu hanya ada 3 mobil yang antri. Ketika giliran saya masuk imigrasi, semua berjalan lancar dan di bagian custom tidak ada surat penambahan apapun hanya dicek data fisik motor dan bisa langsung gas. Seorang militer langsung membuka portal dan atmosfer Ukraina langsung terasa.

Hari pertama saya mengarah ke kota Morshyn melewati daerah pegunungan yang sejuk, tercium aroma pinus sepanjang jalan dengan latar belakang desa kecil yang tertata rapi. Terlihat warga desa yang duduk dipinggir jalan jual  buah-buahan segar hasil panen dari halaman rumahnya. Sesekali melintasi perkebunan bunga matahari.

Semua orang ramah, hanya saja terkendala Bahasa, kebanyakan tidak bisa berbahasa Inggris jadinya kalau sukar mengerti maka Bahasa isyarat ataupun google translate yang beraksi. Semuanya senang dan welcome pengendara bermotor dari Indonesia. Tinggal di Ukraina sangatlah murah dari negara-negara yang saya kunjungi di Eropa, saking murahnya membeli makanan dan buah dari toko sekitar serasa seperti berbelanja di Indonesia.

Tibalah saya di Kiev setelah bermalam di Vinnytsia. Disambut dengan hangat oleh Dubes bersama staff KBRI di Kiev. Malam itu saya melakukan sharing petualangan bermotor ketika dinner bareng Dubes RI bersama staff di Wisma Duta Besar di Kiev. Saya beradaptasi cepat di Ukraina baik lalulintas dan juga berinteraksi dengan warganya.

Sementara berada di pusat kota Kiev, kami kunjungi restoran Indonesia pertama di Ukraina. 17.084 namanya, diambil dari jumlah pulau di Indonesia terang Eko dan Dewi sang pemilik restoran. Akhirnya kesampean juga makan masakan Indonesia.

Kami diajak berkunjung ke Botanical Garden dimana didalamnya terdapat taman dari berbagai negara salah satunya adalah Indonesia, berdiri ditengah nya sebuah saung Sunda yang bisa dipakai khalayak umum untuk bersantai sembari menikmati taman Indonesia. Siang itu kami makan disaung bersama seluruh staff KBRI setelah melaksanakan kerja bakti bersama di Taman Indonesia.

Pada 17 Agustus berlokasi di halaman Wisma Dubes, team wheel story ikut melaksanakan upacara Dirgahayu RI ke-73, dan di hari yang sama pada malam harinya berlangsung ‘Resepsi Diplomatik’ bertempat di Balai Kota Kiev, Honda CRF250Rally kami diberi kesempatan untuk dipajang didalam gedung yang sudah berusia ratusan tahun ini. Dalam acara Resepsi Diplomatik ini, wheel story dikenalkan oleh Dubes Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi M.E ke para tamu Diplomat undangan yang hadir.

Di tempat yang sama digelar ‘Festival Indonesia’ selama beberapa hari, festival ini untuk memperkenalkan Indonesia ke masyarakat Ukraina pada umummnya. Selain pameran produk-produk Indonesia seperti Pahatan dari Bali, alat alat musik tradisional, kopi dan teh serta beragam destinasi wisata di Indonesia juga dilangsungkan penampilan tarian dari beberapa daerah namun uniknya dibawakan oleh Mahasiswi Ukraina.

Dan tentu juga Honda CRF250Rally  Wheel Story yang sudah menjelajah berbagai negara dari Afrika hingga Eropa dan suatu kebanggaan sudah hadir di Ukraina.

Tak terasa hari begitu cepat berlalu, visa Russia sudah selesai sehingga waktunya untuk meninggalkan Ukraina, dari halaman wisma Indonesia Dubes Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi M.E bersama Staff melangsungkan pelepasan petualangan Wheel Story sambil menyematkan pin KBRI sebagai apresiasi terhadap petualang bermotor Indonesia yang sudah mengunjungi Ukraina. Dan destinasi berikutnya yaitu Moscow Russia, melewati perbatasan bagian Timur.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK