Tibalah kami di Zimbabwe negara ke 6 petualangan Wheel Story season 5. Masuk melalui border Plumtree berada di bagian barat Zimbabwe. Prosedurnya gampang untuk warga Indonesia dapat visa on arrival dan untuk motor bisa buat ‘Temporary Insurance permit’ langsung di bagian custom kantor Imigrasi.
Namun tak disangka antrian memakan waktu hingga 4jam karena mau hari raya Natal dan musim libur jadi banyak orang yang mudik juga, di border Honda CRF250RALLY mencuri pandang setiap orang yang lewat apalagi melihat plat nomer Indonesia yang membuat mereka tambah penasaran.
Setelah menginap satu malam di PlumTree, kami pun lanjut ke Bulawayo sebagai kota kedua terbesar setelah Harare. Disana tak disangka jumpa dengan orang Indonesia yang menetap cukup lama di Zimbabwe, pak Widi namanya. Dan pak Widi membawa kami ke Matopos National Park yang tak jauh dari kota Bulawayo.
Di area tersebut kami melihat ‘Rock painting’ dari suku San atau lebih dikenal ‘Bushmen’ berusia 3000 tahun lebih menunjukkan cara mereka berburu dan jenis binatang yang mereka buru di area tersebut juga alat yang mereka pakai berburu kala itu.
Lalu kami lanjut meng-eksplor area bebatuan yang tertata unik yang dibentuk alam yang juga menjadi spot makam dari Cecil Rhodes (1853-1902) sebagai Bapak pendiri Rhodesia dimana yang dikenal sekarang Zimbabwe dan Zambia. Spot ini selalu di jaga oleh ranger national park.
Puas menikmati Bulawayo dan sekitarnya, perjalanan kami lanjutkan menuju arah utara riding sejauh 440 kilometer enteng aja dengan CRF250Rally. Saya berkendara rata-rata 80 km/jam, honda CRF250RALLY memang irit dan tangguh.
Dan akhirnya tiba di Victoria Falls. Disinilah icon Zimbabwe yang menjadi sangat terkenal di dunia yaitu air terjun Victoria dan juga termasuk dalam UNESCO world heritage. Air terjun Victoria juga sebagai air terjun terbesar dan terpanjang di Dunia. Berada disini menjadi momen yang tak terlupakan sekaligus menjadi kepuasan tersendiri mengendarai Honda CRF250RALLY di Afrika khususnya Zimbabwe.
Foto selengkapnya klik di sini
