NEWS
DETAILS
Rabu, 02 May 2018 11:36 - Honda Community

Bro, sejatinya naik motor itu lebih berbahaya dibandingkan dengan berkendara mobil.

Maka dari itu etika berkendara serta kemampuan mengontrol medan berikut kendaraan yang digunakan tetap harus dikedepankan. 

Jika tidak, akan fatal akibatnya.

Seperti dilansir jddc.co.id, resiko ini rentan karena pengguna sepeda motor kerap melakukan manuver di jalan raya mulai dari menyalip, menikung, atau bahkan pindah jalur. 

Jika kegiatan bermanuver itu dilakukan asal dan ceroboh, akan berbahaya bagi keselamatan berlalu lintas tidak hanya bagi dirinya tetapi juga pemakai jalan lainnya.

Menurut Jusri Pulubuhu, instruktur kepala Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), kesalahan-kesalahan mendasar kerap menjadi awal petaka.

”Kesalahan mulai dari keliru mengantisipasi keadaan, hilang kontrol, atau melakukan akselerasi melebihi kondisi yang seharusnya.” 

“Selain itu, minimnya pengetahuan terkait dengan perlengkapan keamanan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, hingga sepatu juga menjadi penyebab meningkatnya risiko cedera,” katanya pada pada media Pikiran Rakyat. 

Oleh karena itu, dalam satu sesi safety riding bersama Forwot di Bandung, Jusri memberi saran bahwa bermanuver de­ngan sepeda motor di jalan raya, pengendara harus mencondongkan tubuhnya ke arah tikungan yang dituju. 

Misal, jika ­ingin belok ke kanan, tubuh harus condong ke sebelah kanan. 

Sebelum menikung, pengendara juga harus mengamati jalanan tikungan berbentuk landai. 

Amati area tikungan sebelum menikung, sesuaikan kecepatan sebelum mengubah arah, belokkan kendaraan secara perlahan dan lakukan penyesuaian kecepatan. 

Pengendara sepeda motor dilarang menyalip kendaraan lainnya di tikungan, tanjakan, turunan, dan ketika sudut pandangan terhalang. 

Sebaiknya menyalip kendaraan lain di jalur lurus dengan pandangan mata tidak terhalang.

Ketika pengendara ingin pindah jalur, seharusnya melihat kaca spion, nyalakan lampu sein, menoleh sekilas, pandangan kembali ke depan, dan menyeberang atau bergeser kemudian.

”Beberapa kejadian menunjukkan, terkadang pengendara tidak menoleh sekilas langsung saja memotong jalan. Padahal di belakangnya ada kendaraan lain berkecepatan tinggi.” 

“Ketika mengendarai sepeda motor, seharusnya membayangkan risiko terburuk. Kecelakaan terjadi karena pengen­dara gagal meng­antisipasinya,” tutur Jusri.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK