Ayam goreng dibalur tepung, ayam opor, sampai ayam semur dan ayam bakar dengan lelehan kecap adalah hidangan ayam yang biasa kita jumpai.

Jika Brader pergi ke Aceh, Brader bisa menemukan hidangan ayam yang unik namanya. Mendengar namanya aja dijamin bikin Brader terheran-heran. Kuliner satu ini adalah ayam tangkap, sajian menu khas Aceh dan terkenal.

Menarik, bukan? Disebut ayam tangkap, bukan berarti kita harus main kejar-kejaran dengan ayam ini ya. Penyajian yang unik dengan cara menyembunyikan ayam di balik dedaunan, samar-samar ditumpukan sayur dan bumbu penyedap, bikin kita harus mencari ayam ini sebelum menyantap.

Ayam tangkap dibuat menggunakan bumbu-bumbu seperti kemiri, bawang putih, lada, garam dan jahe. Sebelum digoreng, ayam terlebih dahulu direndam dan didiamkan selama kurang lebih sepuluh menit, hal ini dilakukan supaya bumbu-bumbu tadi bisa meresap dan menambah rasa gurih dari ayam tangkap.

Pada proses perendaman, bumbu akan ditambah dengan dedaunan seperti teumuru, salam koja, dan potongan daun pandan. Setelah proses perendaman, daun-daun ini tidak di buang, karena nantinya akan ikut dihidangkan bersama ayam tangkap. Saat ayam tangkap masih hangat, dedaunan ini  bisa menjadi lalapan kering yang nikmat dan menyegarkan.

Ayam tangkap bisa Brader jumpai di hampir semua rumah makan yang menyajikan masakan Aceh. Harga yang ditawarkan juga relatif murah, cuma Rp. 50.000 untuk tiap porsinya.

Pada satu porsi ayam tangkap, Brader akan mendapati satu ekor ayam yang telah di potong-potong dan diolah menjadi ayam tangkap lezat