NEWS
DETAILS
Rabu, 25 Jul 2018 14:05 - Koentoel Soerobojo

Assalamu’alaikum wr wb

Hallo Gaes kali ini mimin akan ulas punggawa MPM Juara yang berhasil membawa trophy di kelas bergengsi dalam perhelatan Astra Honda Safety Riding Instructor Competition 2018 Pekanbaru Riau beberapa waktu lalu. Emang kompetisi sudah usai namun atmosfir kegembiraan masih tampak menyelimuti peserta yang sukses membuktikan dirinya dalam adu kecakapan berkendara yang diselenggarakan PT Astra Honda Motor ini. Dalam kompetisi ini diikuti oleh Main Dealer kepercayaan PT Astra Honda Motor termasuk PT MPM Distributor sebagai Main Dealer Motor Honda wilayah Jatim – NTT yang sukses mempertahankan tradisi Juara di ajang yang dimulai sejak 12 tahun silam.

Bernama Tim MPM Juara, tim ini menunjuk MPM Surabaya dan MPM Malang dengan punggawa yang diseleksi dari Komunitas motor yang berada dibawah naungan PIC Honda Community MPM Distributor wilayah Surabaya dan Malang. Salah satunya Bro Adi Suhartono atau biasa dipanggil Koko Jangwe. Kompetisi tahun ini merupakan debut pertamanya, pria asli Tambaksari Surabaya ini sukses membuktikan dirinya menjadi Juara 1 di Kelas Community Advisor Sport 150 cc, berlaga untuk MPM Malang berseragam Patria Kalong Community Blitar (PKC Blitar) Komunitas Motor Cub Honda Classic.

Dari cangkrukan mimin dengan koko Jangwe, Dia menuturkan,” gak nyangka bisa dapat Juara 1. Sempat ada rasa ragu dalam menjalankan kompetisi di hari terakhir”. Seperti hasil bincang – bincang mimin dengan punggawa MPM yang lain Koko Jangwe juga merasakan persaingan yang sangat ketat. Format penilaian terbilang baru, jadi peserta maupun Main Dealer tidak mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh peserta. Skill yang dimiliki lawan juga terbilang mumpuni ato bisa dibilang “Pro”. Selisih nilai pun sangat rapat menjadikan sport jantung bagi peserta. Sebelum Kompetisi Koko Jangwe menuturkan bahwa sempat diragukan alias dipandang sebelah mata oleh punggawa yang lain dan dalam sesi latihan dia mendapat tempat tersendiri, selain itu koko jangwe mengungkapkan sempat mendengar bisikan – bisikan bahwa termasuk Tim “Ban Gembos”. Namun hal tersebut tidak dihiraukannya dan tetap fokus berlatih dengan tekun guna menenggelamkan persepsi buruk yang diterimanya.

Sempat was – was saat kompetisi hari terakhir karena pesaing terdekat Koko jangwe menjalani Narrow plank hampir sempurna, rasa was – was hilang saat juri memberikan bendera merah kepadanya. Alhasil Koko Jangwe menenangkan diri untuk siap menunjukkan kualitasnya di atas Plank dan mendarat dengan mulus melewati modul Narrow plank. Ada sekelebat perkataan yang Koko Jangwe katakan yakni,”Penyakit hati bisa mempengaruhi performa setiap atlet, yang bisa mempengaruhi pula pada hasil yang diraih”.

Sekian

Wassalamu'alaikum wr wb

Wassalamu’alaikum wr wb

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK